Mitos dan Fakta Tentang Softlens
Karena sudah banyak yang memakai softlens, bermunculan lah mitos-mitos persepsi orang banyak terkait softlens tersebut. Berikut diantaranya:
1. Lensa kontak menyebabkan ketergantungan
Hal ini adalah mitos, karena ketergantungan dan kebutuhan adalah dua hal yang berbeda. Kebanyakan orang menggunakan softlens karena faktor kebutuhan atas kondisi mata penggunanya tersebut. Softlens dapat nenyebabkan mata lelah dan iritasi jika dipakai dalam waktu yabg cukup lama dan berulang-ulang, hal ini tidak mungkin dapat menyebabkan ketergantungan.
2. Lensa kontak bisa mencegah atau meningkatkan ukuran rabun jauh
Ini adalah mitos. Lensa kontak berfungsi sama persis seperti kacamata, yaitu sebagai alat bantu penglihatan, hanya saja penggunaannya langsung ditaruh di mata. Jika seseorang mendadak mengalami rabun jauh karena sering menggunakan softlens, ini bukanlah disebabkan oleh softlens tersebut, melainkan karena perawatan softlens yang tidak tepat dan kebersihan yang tidak terjaga, sehingga softlens yang kotor merusak mata.
3. Bahaya menggunakan lensa kontak saat berenang
Ini adalah fakta, karena air kolam renang banyak mengandung bakteri yang berisiko melukai kornea dan juga menyebabkan iritasi pada mata.
4. Tidur tidak boleh menggunakan lensa kontak
Ini juga adalah fakta, tidur menggunakan lensa kontak bisa mengakibatkan luka pada kornea hingga infeksi bakteri atau keratitis. Memakai lensa kontak saat tidur juga bisa menghambat sirkulasi oksigen di mata. Mata yang kekurangan oksigen dapat menjadi awal penyakit mata.
5. Lensa kontak yang tidak sesuai dengan ukuran mata bisa berbahaya
Ini juga fakta, sama seperti hal nya kacamata, ukuran softlens lebih besar dari mata kita atau dapat disebut over correction akan berbahaya untuk penglihatan dan juga akan memberi efek pusing. Lensa kontak yang over correction juga dapat melukai kornea. Fungsi kornea adalah untuk memantulkan cahaya dan bagian luarnya menutupi iris, pupil, dan ruang anterior.
6. Lensa kontak bisa memicu kerusakan mata
Ini adalah fakta, keseringan memakai lensa kontak memang bisa meningkatkan masalah kerusakan mata tertentu. Maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mata jika ingin menggunakan lensa kontak sebagai alat bantu kesehatan.
7. Lensa kontak bisa hilang di belakang mata
Ini adalah mitos, hal ini menjadi kekhawatiran banyak pengguna lensa kontak. Namun, hal ini tidak mungkin terjadi karena garis konjungtiva tipis pada kelopak mata menutupi sklera atau bagian putih mata. Lapisan tersebut mencegah apapun agar tidak dapat masuk lebih dalam lagi.
8. Penderita astigmatisme tidak bisa menggunakan lensa kontak
Ini adalah mitos, kebanyakan penderita astigmatisme atau silinder bisa saja memakai lensa kontak selama tidak ada larangan dari dokter. Bagi penderita astigmatisme yang tidak terlalu parah bisa memilih lensa kontak biasa yang tentunya sesuai anjuran dokter mata. Penderita ini juga harus rutin melakukan perawatan mata pada dokter ahli.
Demikian beberapa mitos dan fakta mengenai softlens. Jika anda mengalami keraguan untuk menggunakan softlens namun ingin menggunakannya, disarankan untuk konsultasi terlebih dahulu ke dokter mata agar dapat kepastian apakah anda bisa atau tidak menggunakan softlens.
0 Response to "Mitos dan Fakta Tentang Softlens"
Post a Comment