Mitos Tentang Kacamata - MataEmpat

Mitos Tentang Kacamata

 Kelainan refraksi pada mata seperti rabun jauh, rabun dekat dan silinder sudah menjadi sesuatu yang umum terjadi pada manusia di masa kini. Hal ini tidak lagi membuat heran karena perkembangan teknologi yang pesat dan akhirnya menyebabkan produk-produk elektronik yang menggunakan layar digital menyebar luas keseluruh penjuru dunia. Kalau dulu layar digital hanya terdapat pada tv, komputer dan ponsel yang pada saat dulu pun belum banyak yang memiliki, pada masa sekarang ponsel sudah dimiliki oleh hampir semua orang, jarang ditemukan orang yang tidak memakai ponsel, mulai dari balita hingga lanjut usia sekarang semua sudah menggunakan ponsel atau smartphone. Penggunaan smartphone sekarang memiliki pengaruh yang besar dalam penurunan kemampuan lihat orang banyak, terutama pada anak, sekarang sudah banyak anak-anak yang menggunakan kacamata karena mengalami kelainan refraksi.

 Faktor utama penyebab terjadinya kelainan refraksi memanglah berasal dari faktor keturunan atau genetik, namun bukan berarti anak yang orang tuanya tidak memiliki riwayat kelainan refraksi tidak dapat mengalami kelainan ini. Akibat mata yang kelelahan karena terlalu lama menatap layar smartphone dapat menyebabkan kelainan refraksi juga karena adanya paparan radiasi sinar biru dari layar smartphone dan dalam jangka waktu yang lama. Namun, karena banyak terjadinya kasus penurunan kemampuan lihat ini, akhirnya banyak bermunculan mitos-mitos tentang gangguan penglihatan dan kacamata sebagai berikut:

1. Menggunakan Kacamata Terus-menerus Menyebabkan Penambahan Minus

Hal ini merupakan mitos, faktanya kacamata tidak dapat menyebabkan penambahan atau pengurangan minus pada mata. Kacamata hanya sebuah alat yang dibuat untuk membantu orang yang mengalami kelainan refraksi agar dapat melihat dengan baik. Faktor yang menyebabkan penambahan minus pada mata adalah faktor keturunan serta lingkungan, sehingga walaupun tidak menggunakan kacamata, minus akan tetap bertambah karena faktor keturunan tersebut.

2. Melihat Pemandangan Hijau Dapat Menyembuhkan Rabun Jauh


Hal ini juga merupakan sebuah mitos, fakta yang sebenarnya adalah jika kamu melihat pemandangan hijau, pemandangan laut dan semacamnya tidak dapat menyembuhkan mata minus. Dengan melihat pemandangan hijau hanya dapat membuat mata rileks, sederhananya hal ini dapat dilakukan untuk mengistirahatkan mata agar tidak tegang, bukan untuk menyembuhkan mata minus.

3. Membaca Sambil Tiduran Dapat Menambah Rabun Jauh


Mitos ini sudah banyak menyebar, membaca sambil tiduran tidak dapat menyebabkan pingkatan rabun jauh selama kamu tetap mengatur jarak baca, karena jarak baca yang dekat dapat membuat mata bekerja lebih keras untuk fokuskan penglihatan ketika membaca, hal ini lah yang dapat menyebabkan peningkatan rabun pada mata jika dilakukan dalam waktu yang lama, bukan karena posisi tiduran.

4. Mata Minus Bisa Disembuhkan

Banyak orang yang menyangka bahwa mata minus dapat disembuhkan dengan obat dan makanan yang mengandung banyak vitamin A, hal ini juga adalah mitos. Vitamin A memang baik untuk menjaga kesehatan mata, namun vitamin a tidak dapat menyembuhkan mata minus. Mata minus dapat disembuhkan dengan menjalankan Operasi Lasik.

5. Jangan Mencoba Kacamata Orang Lain Supaya Tidak Tertular Minus

Perlu diketahui bahwa minus pada mata itu tidak menular. Mencoba kacamata orang lain bahkan dengan minus yang tinggi pun tidak akan menularkan minus tersebut, hanya saja ketika memakai kacamata yang ukurannya bukan milik kita dapat menyebabkan pusing karena otot mata mencoba menyesuaikan fokus sehingga terasa pusing, namun jika memakainya tidak dalam waktu yang lama tidak akan menyebabkan mata menjadi minus. Berbeda cerita jika memakai kacamata orang lain tersebut dalam waktu yang lama, ini akan menyebabkan otot mata kamu terbiasa fokus saat penggunaan kacamata tersebut, dan ketika kacamata itu dilepas mata akan kembali berusaha menyesuaikan fokusnya, hal inilah yang dapat membuat mata lelah sehingga mengalami penurunan kemampuan lihat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mitos Tentang Kacamata"

Post a Comment